Part 1 : Basic Setup
Game yang akan kita buat adalah game
Ping-pong sederhana. Tujuan dasarnya adalah mengenal lebih jauh
tool-tool serta fitur apa saja yang akan dipakai dalam pembuatan game
tersebut. Harapannya, dengan bisa mengenal lebih jauh fitur-fiturnya
kita bisa membuat game 2D yang jauh lebih kompleks dan lebih menarik.
Tutorial ini ditujukan untuk pemula, bagi Anda yang telah familiar atau
bahkan telah faham konsep developing game 2D di Unity dianjurkan untuk
mengikuti tutorial yang lebih advanced.
1. Persiapan
Dalam tutorial ini ada beberapa hal yang harus Anda persiapkan diantaranya :
* Software Unity 3D versi terbaru (minimal versi 4.3). Anda bisa men-download versi terbarunya disini : https://unity3d.com/unity/download .
* Asset sprites yang akan kita pakai dalam pembuatan Pong game ini. Asset bisa Anda download di official site nya Brackeys disini : http://brackeys.com/preview/2d-course/ .
* Unity manual sebagai referensi. Untuk dasar saya anjurkan memahami tool set yang ada pada Unity. Namun ini bisa kita pelajari sambil mengerjakan project.
* Software Unity 3D versi terbaru (minimal versi 4.3). Anda bisa men-download versi terbarunya disini : https://unity3d.com/unity/download .
* Asset sprites yang akan kita pakai dalam pembuatan Pong game ini. Asset bisa Anda download di official site nya Brackeys disini : http://brackeys.com/preview/2d-course/ .
* Unity manual sebagai referensi. Untuk dasar saya anjurkan memahami tool set yang ada pada Unity. Namun ini bisa kita pelajari sambil mengerjakan project.
2. Membuat Project Baru
Saya asumsikan Anda telah meng-install
Unity 3D versi terbaru, jika belum silahkan Googling untuk tata cara
instalasinya. Jika sudah, silahkan buka Unity 3D pada komputer Anda,
kemudian pilih File > New Project.
Kemudian akan muncul kotak dialog seperti gambar dibawah, pada pilihan Setup defaults for pilih 2D, lalu pilih Create.
Kemudian akan muncul kotak dialog seperti gambar dibawah, pada pilihan Setup defaults for pilih 2D, lalu pilih Create.
3. Membuat folder baru
Project baru telah kita buat, tandanya
kita telah masuk dalam workspace. Sebelumnya dalam pembuatan project
baru, kita bisa saja menambahkan package default dari Unity yang terdiri
dari Asset dan juga sample game yang sangat membantu dalam pembuatan
project kita. Namun kali ini kita tidak mengimport apapun, sehingga
dalam project kita hanya mempunyai satu folder developing. Pembuatan
folder sangat membantu dalam managing Asset , resource project bisa
lebih rapih dan dapat memudahkan kita dalam dokumentasi.
Untuk menambahkan folder atau direktori
baru cukup sederhana, pada Project Window klik kanan, pilih Create
kemudian pilih Folder. Beri nama Sprites pada folder baru tersebut,
karena nantinya akan kita simpan sebagai direktori Sprites.
4. Import Sprites
Sprites adalah sekumpulan file graphic
yang biasanya digunakan dalam pembuatan Animasi. Sprite ini nantinya
yang akan kita gunakan sebagai objek pembangun sebuah game. Sprites yang
akan kita gunakan adalah file-file yang sudah di ekstrak dari file yang
saya sertakan linknya dalam section Persiapan, silahkan download
terlebih dahulu.
Untuk meng-import Sprites bisa
menggunakan dua cara, bisa dengan menggunakan File > Import, atau
cara yang lebih praktis yaitu dengan drag and drop. Kali ini saya akan
menggunakan cara kedua, pada windows explorer silahkan masuk ke folder
dimana Anda meng-ekstrak file yang saya sarankan tadi. Kemudian pada
Project Windows silahkan pilih folder Sprites. Seleksi semua file (CTRL +
A) kemudian drag pada folder Sprites di Project Windows.
5. Sprites Format
Setelah berhasil mengimport sprites,
langkah selanjutnya adalah merubah properties dari sprite-sprite
tersebut. Semua konfigurasi atau properti dapat anda temukan dalam
Inspector Window.
Seleksi semua sprite, kemudian lihat
pada Inspector window. Terlihat beberapa properti yang dapat kita rubah
defaultnya. Sesuai tutorial yang ada dalam video, kita hanya merubah
value pada bagian Max Size saja. Rubah max size menjadi 2048 supaya
sprites tidak blur atau pecah pada screen yang besar. Pada bagian lain
biarkan default saja. Untuk penjelasan tiap properti anda bisa
membacanya di Unity Manual.
6. Menambahkan Background
Langkah selanjutnya adalah menambahkan
Background. Sprites yang kita import tadi terdiri dari beberapa file
image yang akan digunakan sebagai objek game, diantaranya sebagai
background, player, bola, dan lain-lain. Karena kita akan membuat
background, seleksi file BG.png pada folder Sprites di project windows.
Kemudian drag and drop file tersebut
kedalam scene, sehingga tampilannya seperti gambar diatas. Lihat pada
inspector, pada komponen transform rubah value position menjadi x=0,
y=0, z=0 supaya posisinya berada ditengah-tengah. Selanjutnya background
tersebut kita sebut sebagai Game Object, mudahnya setiap Asset yang
kita tambahkan dalam scene adalah game object, kemudian properti
pembangun game object selanjutnya kita sebut Component. Game object
tersebut selain bisa kita lihat pada scene, kita juga bisa melihatnya
pada Hierarchy windows.
7. Sorting Layer
Sorting layer ini berfungsi sebagai
object positioning, objek mana dulu yang akan ditampilkan dalam kamera
secara sumbu z. Fitur ini sangat berguna dalam managing objek-objek.
Misalnya karakter utama harus didepan background, maka nanti layer
karakter disimpan setelah layer background. Sorting objek bisa juga
menggunakan value transform pada sumbu Z, bedanya semakin tinggi
nilainya maka objek semakin menjauhi kamera.
Untuk memudahkan dokumentasi, kita perlu
membuat Layer baru, pilih objek BG pada Hierarchy atau scene, kemudian
lihat pada inspector. Pada komponen Sprite Renderer pilih Sorting Layer
kemudian pilih Add Sorting Layer.
Selanjutnya pada pilihan Sorting Layer isikan nama ‘Background’, kemudian klik tanda plus yang ada disamping bawah form tadi.
Lalu pilih kembali game objek BG pada
hierarchy atau pada scene, lihat lagi inspector, pada pilihan Sorting
Layer baru kemudian pilih Background. Layer Background adalah layer yang
telah kita buat tadi. Selain bisa disortir berdasarkan layer, objek
dalam layer yang sama juga bisa kita sortir.
Untuk menyortir objek dalam layer yang
sama bisa dengan mengubah value Order in Layer. Semakin tinggi nilainya
maka semakin depan objek tersebut.
8. Layering
Pada 3D workspace, Layers biasanya
digunakan kamera untuk merender beberapa bagian dalam scene atau pada
Lights digunakan juga untuk iluminasi bagian tertentu dalam scene.
Layers juga bisa digunakan dalam raycasting untuk menseleksi collider,
diabaikan atau colission. Pada tutorial ini Layering lebih digunakan
sebagai pengelompokan saja. Mudahnya untuk mengunci sebuah layer bila
tidak ingin terseleksi ketika sedang melakukan editing pada scene.
Layers ini berbeda dengan Sorting Layer,
sehingga kita harus membuat layer baru. Pilih objek BG kemudian lihat
pada inspector. Pilih Layer, kemudian pilih Add Layer. Selanjutnya buat
Layer baru dengan nama Background
Pilih kembali Layer pada inspector dengan seleksi objek BG, kemudian assign Layer Background yang telah kita buat tadi.
Pilih kembali Layer pada inspector dengan seleksi objek BG, kemudian assign Layer Background yang telah kita buat tadi.
Pada bagian atas Inspector, pilih Layers
kemudian lihat menu dropdown yang muncul. Dimenu tersebut terlihat
gambar mata dan gembok, mirip layering pada Potoshop. Fungsinya juga
sama, gembok untuk mengunci layer pada scene, dan icon mata untuk
memunculkan atau menyembunyikan layer.
9. Color Background
Color Background sebenernya adalah
proyeksi background dari main camera. Maksudnya ketika camera merender
scene kemudian tidak ada game objek yang terender, maka background ini
yang akan dirender. Misalnya pada gambar berikut
Seleksi main camera pada Hierarchy
inspector. Perhatikan camera preview yang berada pada scene, kemudian
perhatikan juga inspector pada komponen Camera bagian Background. Warna
biru yang ada dalam background bisa diatur lewat komponen camera. Supaya
penampakannya lebih match, maka kita perlu merubah war latarnya juga.
Pilih tab game sebelah tab scene, kemudian pada komponen camera > background pilih warna sesuai keinginan.
10. Menambahkan objek lain
Pada poin ke 6 kita sudah mencoba
menambahkan objek background pada scene. Kita coba sekali lagi
menambahkan suatu objek pada scene. Kali ini kita akan menambahkan objek
Player.
Caranya masih sama, seleksi atau pilih Asset Player pada folder sprites, kemudian drag ke scene atau ke hierarchy.
Pilih tab Game, window game ini adalah
tampilan ketika game pre-running. Maksudnya display game akan seperti
ini sebelum di Play. Bisa kitaa lihat hanya ada dua objek yang berada
pada game, yaitu background dan Player.
11. Menyimpan Scene
Asumsinya kita telah selesai mengerjakan
part pertama, yaitu basic setup dan pengenalan beberapa fitur. Pilih
File > Save scene untuk menyimpan scene.
Untuk memudahkan dokumentasi, silahkan
buat folder dengan nama Scene, kemudian save file dengan nama Level 1
atau nama lain sesuai kebutuhan Anda.
Bagaimana, cukup mudah bukan ? Eittt,
tunggu dulu. Kita belum sampai pada bagian script. Dibagian-bagian
selanjutnya tutorialnya akan lebih banyak menggunakan script sebagai
motorik gamenya, tapi tenang. Bahasa scriptnya mudah difahami kok. Jadi
tunggu tutorial saya part selanjutnya!
Post a Comment