Arsitektur MVC |
Ada 2 (dua) model yang secara umum digunakan untuk pengembangan aplikasi java
berbasis web, yaitu:
1. Arsitektur Model 1
Arsitektur ini merupakan page-centric. Browser client akan menuju ke
halaman-halaman JSP dimana halaman JSP dapat terhubung dengan JavaBean.
Halaman JSP pada arsitektur ini memproses inputnya sendiri. Aplikasi yang
mengimplementasikan arsitektur ini biasanya akan mempunyai sederetan halaman
JSP dimana user mengharapkan pemrosesan dilakukan dari satu halaman ke halaman
lainnya.
Keuntungan model 1 ini adalah kemudahan dalam pengembangan. Arsitektur ini baik digunakan untuk project kecil atau ingin menyelesaikan sesuatu dengan cepat. Tetapi ada 2 (dua) kerugian pada model ini, yaitu:
a. Sulit untuk mendapatkan pembagian kerja yang jelas antara perancang halaman
dan pengembang web, karena biasanya pengembang akan selalu ingin terlibat
dalam pengembangan halaman dan bagian bisnis logic.
b. Arsitektur model 1 sulit dimaintain dan tidak fleksibel, terutama untuk project
yang besar.
Arsitektur lain merupakan dasar arsitektur Model-View-Controller (MVC) yang memisahkan penciptaan konten dan presentasi konten. Arsitektur model 2 ini terlihat dengan munculnya controller servlet antara browser client dan halaman JSP. Controller servlet mengirimkan request HTTP ke halaman presentasi JSP yang dimaksud (berbasis pada request URL, input parameter, dan status aplikasi). Pada model ini, bagian dari presentasi (halaman JSP dan servlet) terisolasi satu dengan lainnya. Aplikasi model 2 ini lebih fleksibel dan mudah untuk dimaintain dan dikembangkan.
Jika aplikasi kecil yang dibuat diprediksi akan berkembang (tidak selalu kecil), maka disarankan untuk menggunakan arsitektur model 2 pada aplikasi tersebut, walaupun arsitektur model 2 ini menambah kompleksitas aplikasi.
Contoh Diagram UML MVC dari project HPsecond.com |
Post a Comment